Alhamdulillah I’tikaf khusus ustadzah sebagai salah satu rangkaian acara Murokkaz Al Quran Yayasan Al Hasanah (YAH) telah selesai dilaksanakan. Kegiatan I’tikaf ini diselenggarakan oleh YAH sebagai bentuk komitmen yayasan untuk terus meningkatkan ruhiyah guru dan karyawan.

Diikuti oleh seluruh ustadzah guru dan karyawan di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Hasanah 1 dan SIT Al Hasanah 2, acara ini dilaksanakan di Masjid Husainah Hasan, komplek SIT Al Hasanah 1 Pagar Dewa. Kegiatan berlangsung pada tanggal 21 – 23 Ramadhan mulai pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB. Rangkaian acara antara lain membaca Al Ma’tsurat berjamaah, Shalat Dhuha, tausiyah dan tilawah.

Tausiyah pada hari pertama diisi oleh Ustadzah Rafika dengan tema Ramadhan Penuh Berkah. Keberkahan itu sendiri artinya segala sesuatu yang dapat menambah kebaikan dan kedekatan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, baik secara materil maupun non materil. Maka, Ramadhan penuh berkah artinya Ramadhan yang mampu membawa perubahan pada keimanan dan ketakwaan seorang hamba Allah setelah bulan Ramadhan berakhir. Jika kita memahami betapa pentingnya nilai puasa Ramadhan, maka kita akan menghargainya dengan harga yang besar. Kita akan semakin menghargai puasa dan menjauhi segala hal yang dapat mengurangi harga dari ibadah puasa kita.

Pada hari berikutnya, Ustadzah Sri Erliana, S.Pd atau yang akrab disapa Bunga Yayan mengisi tausiyah tentang Manajemen Rumah Tangga. Beliau mengatakan bahwa pernikahan adalah salah satu perjanjian yang kuat (mitsaqan ghalidza) dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Menikah itu ibadah yang tidak punya batas waktu. Ketika kita menikah, maka kita harus memahami bahwa pasangan kita adalah orang yang berbeda dengan kita dari segi latar belakang keluarga, pendidikan, dan cara hidup.

Rumah tangga ideal adalah rumah tangga yang:
1. Sakinah, yakni suami dan istri saling merasa nyaman, aman, tenang dan tentram satu sama lain, senantiasa bersama baik dalam keadaan susah maupun senang.
2. Mawaddah, artinya tidak bisa dan tidak mau jauh dari suami, maunya selalu dekat

Bunga Yayan menambahkan bahwa mencuci, memberikan rumah, memasak, serta mengurus anak adalah kewajiban suami. Namun istri yang paham akan melaksanakan pekerjaan tersebut sebagai bentuk ketaatannya kepada suami. Dan semua itu akan menjadi bentuk sedekah istri yang berbuah pahala di hadapan Allah Azza wa Jalla.

Beberapa kewajiban istri setelah menikah yaitu:
1. Taslimun Nafsi, menyerahkan diri kepada suami (taat)
contohnya: ikut ke mana saja suami pergi, puasa Sunnah harus izin dengan suami, pergi keluar rumah dengan izin suami (kecuali rutinitas yang biasa dilakukan)

2. Memasang wajah manis dan menyenangkan suami
antara lain: istri harus dapat mengontrol emosi sebaik mungkin dan dapat memasang wajah yang manis dengan suami; menyenangkan suami dengan cara yang paling suami sukai, bisa dengan makanan, hiasan wajah, dan sebagainya.

3. Menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami

4. Menghindari murka dan mencari kerelaan suami
antara lain dengan melakukan hal-hal yang disukai suami, membantu suami menyelesaikan pekerjaan, bersama menyelesaikan masalah yang ada, istri terampil mengurus rumah, peka terhadap seluruh kebutuhan suami, dan sebagainya.

Hari terakhir I’tikaf, sesi tausiyah diisi oleh Ustadzah Lulu, Lc. Belia sharing tentang Manajemen Bahagia Diri Sendiri, Keluarga dan Lingkungan Sekitar. Kunci bahagia adalah:
1. Mengikuti apa yang telah Allah tetapkan untuk kita hamba-Nya.
2. Sabar atas apa yang ditetapkan untuk kita, sabar menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
3. Bersyukur atas apapun nikmat yang berikan oleh-Nya.

Alhamdulillah kegiatan I’tikaf ini berjalan dengan lancar. Panitia juga membagikan doorprize bagi peserta yang aktif dan mencapai tilawah terbanyak.
Kegiatan ini dilakukan selain yang utama adalah memfokuskan diri untuk beribadah di bulan suci Ramadhan, juga untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, menyatukan umat dalam bingkai Laa ilaaha illallah muhammadur rasulullaah.

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!