AI walaupun bukan barang baru, tapi hari ini AI selalu mendapat spotlight sebagai momentum untuk merepresentasikan kecanggihan dan kemudahan di masa depan. Sebelumnya kita sudah membahas tentang jenis AI dan perusahaan yang mempopulerkannya. AI di satu sisi baik dan sangat bermanfaat, di sisi lainnya banyak yang merasa terancam dengan kehadirannya yang bisa menggantikan manusia yang secara fisik bekerja melibatkan teknologi. Tak terkecuali para content creator yang merasa tersaingi oleh teknologi bernama AI. Ada beberapa pertimbangan para content creator dalam mengadaptasi Artificial Intellgence.

Meskipun AI memiliki potensi yang besar dalam content creation, ada beberapa pertimbangan yang dapat membuat seseorang memilih untuk tidak menggunakan AI. Berikut adalah beberapa pertimbangan:

Kreativitas Manusia

Kreativitas adalah aspek penting dalam content creation. Beberapa content creator mungkin merasa bahwa menggunakan AI dapat mengurangi sentuhan unik dan kreativitas manusia dalam konten mereka. Mereka mungkin lebih memilih untuk mempertahankan kendali penuh atas proses kreatif dan mengekspresikannya tanpa campur tangan AI. Pada prakteknya AI juga tetap membutuhkan sentuhan manusia untuk input idenya.

Keaslian dan Keunikan

Beberapa konten mungkin ingin menonjol atau viral dengan ciri khas dan keunikan yang tidak dapat dihasilkan oleh algoritma AI. Mereka mungkin ingin menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang tidak terpengaruh oleh tren atau pola yang dihasilkan oleh AI. Tapi bisa dibilang keunikan yang dihasilkan AI seringnya mencengangkan karena secara skill aslinya kita sendiri tidak atau belum fasih untuk merealisasikannya.

Kepercayaan dan Transparansi

Ada keprihatinan yang berkaitan dengan kepercayaan dan transparansi dalam penggunaan AI. Beberapa orang mungkin tidak merasa nyaman dengan penggunaan AI dalam konten karena mereka tidak sepenuhnya memahami bagaimana keputusan dan prediksi AI dibuat. Mereka mungkin lebih memilih untuk mengandalkan metode tradisional yang lebih dapat dipahami secara intuitif. Kita kadang juga khawatir apakah hasil dari AI ini proses yang dari awal atau remake dari karya orang di internet?

Kontrol Editorial

Penggunaan AI dalam konten dapat menghasilkan output yang otomatis dan sulit untuk dikendalikan sepenuhnya. Banyak kita jumpa AI berupa design atau image generator yang hanya memberikan akhir tapi tidak editable alias file final yang sudah tidak bisa diubah atau di-edit. Beberapa content creator mungkin ingin mempertahankan kendali editorial penuh atas konten mereka dan lebih memilih untuk melibatkan campur tangan manusia dalam setiap tahap produksinya.

Biaya

Penggunaan AI dalam content creation mungkin memerlukan investasi yang signifikan dalam hal sumber daya dan biaya. Terkadang, content creator mungkin tidak memiliki anggaran tambahan khusus untuk mengadopsi teknologi AI. Seperti kita ketahui tidak sedikit tools AI yang berbayar, karena memang AI sendiri membutuhkan teknolog lain di belakangnya. Dalam situasi seperti ini, content creator lebih memilih untuk mengandalkan metode yang lebih konvensional yang memerlukan biaya yang lebih rendah atau bahkan gratis.

Meskipun perkembangan AI telah sangat pesat, masih ada batasan teknologi yang harus dipertimbangkan. Beberapa jenis konten mungkin lebih kompleks dan sulit untuk dihasilkan dengan menggunakan AI saat ini. Content creator mungkin menghadapi kendala teknis yang membuat AI tidak efektif atau tidak praktis untuk digunakan dalam konten mereka. Kuncinya adalah adaptasi, kreativitas, dan keterjangkauan. Semoga dengan AI bukan justru membuat kita tidak kreatif, AI hanyalah sebuah tools.

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!