Sahabat sekalian, kala bulan Ramadan telah datang, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang begitu dinanti oleh seluruh umat Islam. Sebuah kenikmatan yang luar biasa ketika kita dapat bertemu kembali dengan bulan nan suci ini, dan dapat melaksanakan ibadah puasa.
Di bulan suci ini, seluruh umat muslim di dunia melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Berbuka puasa di bulan Ramadan merupakan waktu yang dinantikan oleh umat muslim usai menunaikan ibadah puasa seharian penuh.
Namun, terkadang ada sebagian orang yang masih merasa kuat, sehingga ketika waktu berbuka tiba dia tidak langsung membatalkan puasanya. Lantas, bagaimana sebenarnya menurut Islam?
Di antara hal yang dianjurkan saat puasa adalah menyegerakan waktu untuk berbuka puasa. Ini yang dikatakan sebagai sunnah puasa. Bahkan berbuka mesti ada atau diharuskan berbuka pada waktunya, karena Islam justru melarang kita untuk berpuasa terus menerus tanpa ada waktu berbuka.
Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk menyegerakan waktu berbuka puasa. Anjuran tersebut ada pada hadist Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda.
Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.
(Musttaraqun ‘alaih)
Rasulullah Saw biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob, maka beliau berbuka dengan tamer (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.
(HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Lalu apa saja keutamaan menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba? Berikut penjelasannya:
1. Menjadi Umat yang dicintai oleh Allah SWT
Terdapat hadis yang menyatakan bahwa umat yang menyegerakan berbuka puasa, adalah umat yang dicintai Allah.
Riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu berbuka puasa.
(H.R Muslim)
2. Berada dalam kebaikan
Orang yang menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba, maka ia akan berada dalam kebaikan. Pahala orang yang menyegerakan waktu berbuka adalah datangnya kebaikan. Nabi Muhammad SAW bersabda,
Manusia senantiasa berada dalam kebaikan.
3. Mengamalkan Sunnah
Menyegerakan berbuka puasa berarti mengamalkan sunah. Ketika adzan akan berkumandang, sebaiknya hendaklah berada dirumah, atau ditempat yang memudahkan dirinya berbuka puasa. Berbuka puasa bisa mendapat ganjaran, lebih utama lagi bila disegerakan.
Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan hafizhohullah berkata,
Hendaklah setiap muslim bersemangat mengamalkan sunnah ini, yaitu menyegerakan waktu berbuka. Ini bisa melakukannya dengan cara menyibukkan diri di sore hari dengan membaca Al Qur’an, berdzikir dan berdo’a. Janganlah pada saat itu ia keluar dari rumahnya kecuali dalam hal penting saja sehingga ia tidak luput dari banyak kebaikan. Jangan sampai ketika muadzin menyuarakan adzan sedangkan ia berada di jalan menuju rumahnya lalu luput darinhya waktu berdo’a saat berbuka dan luput pula sunnah menyegerakan berbuka, wallahul musta’an.
(Minhatul ‘Allam, 5: 28).
4. Terhindar dari Keburukan
Orang yang menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba, maka ia akan terhindar dari keburukan.
Dengan demikian ketika terdengar waktu berbuka puasa tiba, maka segerakanlah untuk membatalkan puasa walaupun hanya dengan seteguk air minum atau sebiji kurma.
Masya Allah. Izin mengambil faidah dari tulisan antum, ustadz. Jazaakumullah khair. Baarakallahu fiikum