UI (User Interface) designer sudah pernah dibahas, UX (User eXperience) designer sudah pernah dibahas, sekarang adalah lagi UX (User eXperience) researcher. Jangan-jangan itu sebenarnya adalah UX designer yang “membelah diri”.
Sebelum dibahas apa itu posisi UX researcher, kamu mungkin sering bertanya-tanya, mengapa begitu banyak produk digital yang tampaknya dirancang dengan baik, tapi gagal memenuhi harapan pengguna? Faktanya, ada banyak aplikasi atau website yang kita coba sekali, lalu tidak pernah kita sentuh lagi. Alasannya sederhananya adalah ketika kita mengakses aplikasi atau website tersebut, kita merasa kebingungan. Kebingungan ini muncul karena kurangnya pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perilaku pengguna sehingga desain atau tampilan visual sebuah aplikasi atau website bukan menjadi informatif tapi sebaliknya. Nah, inilah peran penting seorang UX Researcher yang bekerja keras di balik layar untuk memastikan produk digital tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional dan relevan dengan penggunanya.
Peran Penting UX Researcher
Supaya terbayang, ilustrasi ini diceritakan kamu sebagai UX Designer yang terkibat dalam project aplikasi. Kamu yang sudah diamanhkan menjadi seorang UX Designer yang mendesain aplikasi dengan pengakaman sebagus mungkin. Kamu sudah memberikan yang terbaik, tapi sayangnya setelah aplikasi dirilis, aplikasi tersebut tidak banyak diminati dan mendapat feedback yang kurang memuaskan.
Cerita di atas adalah skenario yang sangat umum dan sering kali terjadi karena tidak adanya riset pengguna atau user research yang cukup. Tanpa riset yang komprehensif, kita hanya mengandalkan asumsi dan menebak-nebak apa yang diinginkan pengguna ketika mengoperasikan aplikasi. Risiko kegagalan menjadi sangat besar karena keputusan yang diambil tidak didasarkan pada data, fakta, dan pemahaman yang mendalam.
Peran Penting UX Researcher
Di sinilah UX Researcher berperan penting sebagai bagian dari tim riset UX Designer yang bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan, motivasi, dan masalah yang dihadapi oleh pengguna. Dengan berbagai metode riset seperti wawancara, survei, dan pengujian pengguna, UX Researcher mengumpulkan data yang nantinya akan digunakan oleh UX Designer sebagai acuan membuat keputusan desain yang lebih baik dan sesuai profil penggunanya.
Sampai sini sudah mulai terbayang day to day activities sebagai UX Researcher, sesuai namanya yaitu melakukan riset untuk mendalami perilaku pengguna melalui riset kualitatif dan kuantitatif. Pada praktenya UX Researcher bekerja sama dengan UX Designer, Product Manager, dan Developer untuk memastikan bahwa produk yang dikembangkan benar-benar memecahkan masalah pengguna. Tugas utama seorang UX Researcher adalah memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk dan mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengalaman tersebut.
UX Researcher menggunakan berbagai metode riset untuk mengumpulkan data:
- Interview
UX Researcher berbicara langsung dengan beberapa pengguna untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang kebutuhan dan masalah mereka. - Survei
Survei yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lebih banyak pengguna dalam waktu singkat. Zaman sekarang, UX Designer akan membagikan form digital yang harus diisi oleh pengguna. - Prototype
Metode lain termasuk pengujian pengguna, UX Researcher akan mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan prototipe atau produk yang sudah jadi, dan analisis data yang dikumpulkan dari alat analitik.
Bagaimana UX Researcher Membantu Meningkatkan Kualitas Produk?
Dengan riset yang mendalam, UX Researcher mempunyai perpustakaan data dan wawasan berharga yang digunakan untuk mengarahkan keputusan desain. Misalnya, jika riset menunjukkan bahwa pengguna kesulitan menemukan fitur tertentu, UX Designer dapat membuat perubahan pada navigasi atau layout dari aplikasi untuk mengatasi masalah ini. Dengan demikian, peran UX Researcher sangat krusial dalam memastikan bahwa produk yang diluncurkan memenuhi ekspektasi pengguna dan memberikan pengalaman yang memuaskan.
Contoh konkrit hasil riset yang ada di seluruh social media adalah nested comment. Dulu ketika ada sebuah konten di social media, setiap orang yang memberikan comment berada dalam 1 layer. Misalnya di 1 konten ada 100 komentar dan kamu akan menanggapi komentar pertama, maka komentarmu akan muncul dari barisan ke 101. Tapi setelah ada nested comment, ada semacam section sub-comment yang mana komentar kita tidak lagi ada di urutan ke 101 tapi tetap menjadi 1 bagian dari komentar yang akan ditanggapi.
Jika kamu tertarik dengan dunia UX dan ingin menjadi bagian dari tim yang menciptakan produk digital yang luar biasa, dan pastinya menyukai dengan kegiatan riset yang detail, menjadi UX Researcher bisa menjadi karieyang menarik untukmu. Kamu bisa memulai dengan mempelajari dasar-dasar riset pengguna, belajar tentang metode riset yang berbeda, dan mengikuti kursus atau pelatihan yang berkaitan dengan UX. Dunia digital terus berkembang, dan kebutuhan akan UX Researcher yang handal akan terus meningkat. Jadi, ini adalah kesempatan yang tepat untuk memulai perjalanan kariermu di bidang ini.