Di dunia per-software development-an, sebelumnya kita sudah membahas tentang role programmer atau developer yang menjadi dream job era sekarang, dan sudah dibahas juga tentang project manager sebagai “mandor” di setiap software development. Sekarang kita bahas role lain yang serupa tapi tak sama yaitu UI dan UX designer. Kenapa ada “dan”, karena sebenarnya dan idealnya itu adalah 2 role yang berbeda dan mempunyai task list yang berbeda. Supaya lebih jelas perbedaannya, kita bahas lebih detil di artikel ini.
Berkenalan dengan UI dan UX Designer
Yang tersebar di berbagai halaman job hunter, khususnya di Indonesia, seringnya dicantumkannya adalah “UI/UX Designer” yang mana untuk awam akan berpikir itu 2 hal yang sama. Mungkin kebingungan yang sama ketika melihat role “Sales/Makerting” yang mana ya sebenarnya itu 2 hal yang berbeda walaupun memang dalam 1 bagian dan 1 proses end-to-end yang berkesinambungan. Tapi kita tidak bisa berkesimpulan bahwa si pencari kerja ini belum paham perbedaannya, bisa jadi pencari kerja ini memang mencari sosok yang bisa multi-tasking atau cross-functional dengna mengerjakan double job secara simultan. Sekarang kita cari tahu perbedaannya.
- UX Designer (User Experience Designer) UX designer bertanggung jawab untuk merancang pengalaman pengguna yang memuaskan dan efisien saat menggunakan sebuah produk atau layanan digital. Mereka fokus pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk tersebut, mulai dari awal penggunaan hingga akhir.
- UI Designer (User Interface Designer) UI designer berkonsentrasi pada aspek visual dari sebuah produk digital. Mereka bertanggung jawab untuk merancang antarmuka pengguna yang menarik dan mudah digunakan, termasuk desain grafis, warna, tipografi, dan elemen visual lainnya.
Secara flow pekerjaan dalam sebuah project, idealnya urutan kerjanya adalah dari UX designer dulu, kemudian dilanjutkan ke UI designer. UX designer lebih ke merancang prototype atau gambaran bagaimana sebuah aplikasi digunakan, kemudian UI designer mendesain sesuai kaidah antarmuka aplikasi yang baik dan sesuai standar perusahaan, dan yang terakhir barulah diterima oleh programmer atau developer untuk dibangun sesuai rancangan yang dibuat.
Perbedaan dalam Pendekatan dan Fokus Kerja
Meskipun keduanya berkontribusi pada keseluruhan pengalaman pengguna, UX designer dan UI designer memiliki pendekatan dan fokus kerja yang berbeda:
- UX Designer: UX designer lebih fokus pada riset, analisis, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka juga bertanggung jawab untuk membuat wireframe dan prototype untuk menguji konsep desain sebelum implementasi.
- UI Designer: Sebaliknya, UI designer lebih fokus pada aspek visual dan interaktif dari desain. Mereka bekerja dengan warna, grafis, dan elemen desain lainnya untuk menciptakan antarmuka yang menarik dan intuitif bagi pengguna.
Pada prakteknya, UX designer dan UI designer bekerja sama dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan yang sama. Kolaborasi mereka memastikan bahwa desain produk tidak hanya memiliki tampilan yang menarik tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Developer membutuhkan desain dari UI designer, UI designer membutuhkan insight dan requirement dari UX designer, kurang lebih seperti itu hubungan dependency antar role tersebut.
Kedua peran ini sangat penting dalam menciptakan produk digital yang sukses. UX designer membantu memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, sementara UI designer membantu menjadikan produk tersebut menarik secara visual dan mudah digunakan. Jadi, jika memilih untuk masuk ke dunia software development, role mana di antara UX designer dan UI designer yang lebih kamu pilih?