Banyak informasi, banyak inspirasi, banyak referensi, banyak kurasi. Di era digital ini, semuanya serba melimpah: cara data hampir semua ada. Tidak kaget jika banyak orang memiliki ide brilian yang bisa mengubah dunia. Tapi beda ide dengan eksekusi, umumnya ketika eksekusi, benturan paling besarnya dalah modal, khususnya modal uang, terlebih ide besar yang eksekusinya juga berbanding lurus yaitu memerlukan modal yang besar.
Mungkin kamu punya rencana untuk memulai bisnis, menciptakan produk inovatif, atau bahkan mendanai proyek sosial yang bermanfaat. Tanpa modal finansial yang cukup, semua itu hanya akan menjadi angan-angan. Lagi-lagi era digital menangkap masalah itu dan sekaligus menyediakan salah satu solusi kurangnya dana dalam eksekusi ide yaitu melalui crowdfunding. Di sinilah crowdfunding muncul sebagai solusi yang menarik. Crowdfunding adalah metode penggalangan dana yang melibatkan banyak orang untuk mendukung suatu proyek atau usaha. Dengan memanfaatkan platform online, siapa pun bisa menjadi investor, bahkan dengan jumlah yang kecil sekalipun. Sederhananya, crowdfunding adalah patungan online. Selama apa yang dibuat jelas, siapa yang mengeksekusi terpercaya, durasi dan skalanya terukur, sah-sah saja kita gunakan crowdfunding. Penasaran bagaimana cara kerjanya? Simak terus artikel ini.
Solusi Melalui Crowdfunding
Bayangkan kamu memiliki ide untuk membuat sesuatu, aplikasi otentik yang bisa membantu orang-orang dalam mengelola keuangan mereka. Tapi proses untuk merealisasikannya kamu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di sinilah crowdfunding bisa menjadi jembatan antara ide dan realisasi. Dengan mempublikasikan dan mempromosikan proyekmu di platform crowdfunding, kamu bisa menjangkau jutaan orang yang mungkin tertarik untuk mendukungmu.
Sederhananya crowdfunding adalah etalase para inventor untuk bisa bertemu supporter yang mana orang yang akan cheap-in dananya untuk mendanai dalam rangka merealisasikan idemu. Uniknya, ini bukan seperti investor saham yang menggelontorkan dana dan tidak mendapatkan produk. Crowdfunding seolahkonsepnya mirip dengan pre-order, karena kita sebagai konsumen yang tertarik akan membayar produsen untuk memproduksi. Dana yang kita keluarkan berarti akan mendapatkan produknya nanti ketika rilis dengan harga spesial. Spesial karena ketika sudah rilis, target pemilik produk adalah untuk sustain dengan menjual dengan harga normal, sedangkan kita yang sudah mendukung sejak merintis mendapatkannya dengan harga yang lebih rendah.
Sayangnya tidak semua orang tahu bagaimana cara memanfaatkan crowdfunding dengan efektif. Banyak yang sudah mencoba, tetapi gagal karena kurangnya pemahaman tentang cara kerja dan strategi yang tepat. Ada beberapa paltform crowdfunding ternama yang bisa kamu gunakan:
- Kickstarter
- Indiegogo
- GoFundMe
Untuk platform crowdfunding lokal yang paling nyaring terdengar adalah KitaBisa. Setiap platform memiliki keunikan dan audience masing-masing. Misalnya yang paling dikenal yaitu Kickstarter, platform ini lebih fokus pada proyek kreatif seperti film, musik, dan teknologi, sementara GoFundMe lebih banyak digunakan untuk penggalangan dana untuk keperluan pribadi atau sosial. Dengan memilih platform yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan.
Dampak Sosial dari Crowdfunding
Salah satu contoh sukses dari crowdfunding adalah Pebble, sebuah smartwatch yang berhasil mengumpulkan lebih dari $10 juta di platform corwdfunding kenamaan Kickstarter. Proyek ini dimulai dengan target awal sebesar $100.000, tapi antusiasme netizen global membuatnya melampaui target tersebut. Sebagai informasi, Pebble ini adalah smartwatch yang diinisiasi pada tahun 2012, lebih dari 10 tahun lalu, jadi bayangkan seberapa futuristiknya gadget itu pada masa itu yang mana masih belum ada smartwatch bertebaran seperti sekarang. Ini menunjukkan bahwa jika ide kamu otentik, menarik dan kamu bisa mempresentasikannya dengan baik, peluang untuk mendapatkan dukungan finansial lewat platform crowdfunding sangat besar.
Selain membantu individu dan bisnis dengan merealisasikan produk yang personal dan mayoritas konsumtif, crowdfunding juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Banyak proyek sosial yang berhasil didanai melalui crowdfunding, seperti
- pembangunan sekolah
- penyediaan air bersih
- program kesehatan
Misalnya, proyek yang mendapatkan perhatian secara global yaitu “The Ocean Cleanup”, proyek ini yang bertujuan untuk membersihkan lautan dari sampah plastik. Dari object bernama laut saja sudah pasti terbayang usaha yang diperlukan bukan? Berkat story telling di crowdfunding dan mendapatkan sentimen positif dari netizen, proyek ini akhirnya berhasil mengumpulkan lebih dari $2 juta. Proyek ini tidak hanya memberikan solusi untuk masalah lingkungan, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut.
Bahkan platform KitaBisa buatan anak Indonesia, karena dampak sosial yang dirasakan, mereka sekarang mem-branding dirinya sebagai wadah galang dana, sedekah, zakat maal dan fitrah secara online. Dari konsep crowdfunding yang memang konsepnya galang dana secara online yang pastinya transparan dan bisa di-tract progress-nya, bisa dimanfaatkan lebih spesifik dan positif. Tentunya untuk inisiator atau penggerak sosial sangat menyukai konsep crowdfunding ini karena ini memberikan kesempatan bagi mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke sumber pendanaan tradisional, seperti bank atau investor. Ini menciptakan ekosistem yang lebih inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian mereka. Dengan demikian, crowdfunding bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang membangun komunitas dan saling mendukung.
Cara Memanfaatkan Crowdfunding
Untuk memanfaatkan crowdfunding dengan baik, ada beberapa langkah yang perlu kamu lakukan:
- Buat project charter
Buatlah rencana yang jelas dan terperinci tentang proyekmu. Penjelasan 5W+1H (Why, What, Where, When, Who, How) sudah pasti jadi checklist wajib. Jelaskan tujuan, manfaat, dan bagaimana dana yang terkumpul akan digunakan. - Buat presentasi yang menarik
Presentasi ini bukan maksudnya membuat slide PowerPoint, tapi lebih ke membuat video yang mempromosikan bakal calon proyekmu. Video adalah cara yang efektif untuk menarik perhatian calon pendukung. Pastikan di video presentasinya menunjukkan antusiasme dan optimisme merealisasikan proyek. - Promosikan via social media
Tahapan yang kekinian yaitu membagikan informasi ke social media. Promosikan proyekmu di berbagai platform social media dan jaringan yang kamu miliki. Jangan ragu untuk meminta bantuan teman dan keluarga untuk seminimal-minimalnya membantu menyebarkan informasi tentang proyekmu. Semakin banyak orang yang tahu tentang proyekmu, semakin besar peluang untuk mendapatkan dukungan. - Beritakan progress proyek
Salah satu yang disukai dari crowdfunding adalah transparansinya. Sebagai inisiator dan eksekutor proyek, jangan lupa untuk memberikan update kepada para pendukung tentang perkembangan proyekmu. Ini akan membuat mereka merasa terlibat dan lebih mungkin untuk mendukung proyekmu yang lain di masa depan.
Crowdfunding adalah fenomena yang telah mengubah cara orang mendanai proyek dan ide-ide mereka. Ternyata masih ada orang yang percaya dengan ide yang unik. Walaupun ketika proyek crowdfunding dirilis akan muncul fenomena FOMO (Fear of Missing Out), tapi percayalah selagi bermanfaat, tidak ada salahnya tetap merealisasikan ide kita. Dengan memanfaatkan platform yang ada, siapa pun bisa mendapatkan dukungan finansial untuk mewujudkan impiannya, termasuk impianmu.