Urusan personal branding jaman now ini sangat terkait dengan tulisan tentang rekam jejak digital. Personal branding tetaplah personal branding, jaman now berarti harus terkait dengan digitalisasi. Ya, personal branding yang memanfaatkan medium platform digital.

Personal branding sesederhana proses membangun brand yang mana object-nya adalah individu atau seseorang. Jika lebih mengenalnya adalah branding suatu entitas perusahaan, produk makanan, jasa tertentu, nah personal branding ini adalah manusianya yang di-branding. Tujuannya sama membangun si object-nya, si manusianya.

Tanpa personal branding, orang lain tidak tahu apa potensi kita, apa yang kebisaan kita, apa achievement kita, bahkan sampai apa yang kita hindari atau tidak sukai.

Bayangkan si Budi yang sangat passionate tentang sepakbola, mempunyai klub favorit Manchester United dan selalu mengikuti perkembangan sepakbola baik nasional dan internasional. Suatu ketika Tono teman karibnya mempunyai kesempatan untuk meilhat langsung pertandingan sepak bola langsung di Old Trafford, markas Manchester United. Dia mempunyai 2 tiket gratis, lengkap dengan akomodasi, tapi dia bingung berangkat dengan siapa, akhirnya dia mengajak adiknya yang sama sekali tidak punya ketertarikan dengan sepak bola.

Apa yang terjadi di cerita Budi dan Tono? Budi suka banget sepak bola, Tono punya tiket nonton sepak bola di Old Trafford tapi malah tidak mengajak teman karibnya Budi karena tidak tahu bahwa Budi sangat menyukai sepak bola terlebih klub Manchester United. Jangan sampai kesempatan seperti itu terjadi juga kepada kita.

Pilih Platform

Bicara jaman now pastinya kita harus adaptif dengan dunia digital, platform media sosial, dan lainnya. Pastikan mempunyai akun dan aktif. Platform mana yang paling sesuai? Tentunya customer atau market minded, pilih platform dimana audience kamu berada. Misal kamu suka bahas musik, audience musik suka berkumpulnya di Instagram dan Spotify, maka buat akun dan konsisten membuat konten di sana.

Expose skill & capability

Soal konten apa yang konsisten dimunculkan, tentunya skill atau keahlian kita. Di dunia digital yang lebih banyak orang baru yang kita bisa akses, kita harus memposisikan diri kita trustable dan knowledgable. Maka, sudah jadi checklist wajib kita membuat konten yang menonjolkan keadhlian dan pencapaian kita untuk memastikan audience percaya bahwa kita tahu, suka, paham, ahli dan berprestasi.

Build engagement

Tak kalah penting adalah interaksi, dengan interaksi terjadi engagement alias interaksi 2 arah antara kita dengan audience. Akan jadi pemicu kita lebih produktif lagi ketika kita mendapatkan interaksi, feedback atau masukan dari audience. Tentunya siapkan hati yang besar ketika mendapatkan komentar yang tidak kita inginkan seperti hate speech. Pastikan selalu positif dan selalu ambil manfaat dari setiap interaksi yang ada menjadi karya.

Siap untuk dikenal di dunia digital? Siapkan teknologi, mental, dan hati yang besar supaya eksis dan makin dikenal. Bismillah, sukses untuk kita semua!

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!