Buat kamu yang masih sekolah, entah masih di bangku sekolah atau bahkan di level kuliah, mungkin belum familiar dengan LinkedIn. LinkedIn ini secara pengalaman penggunaannya sama dengan social media pada umumnya, tapi lebih dari itu, ini ditujukan kepada para profesional, para pekerja, dan para insan yang mempunyai passion pada bidang atau skill tertentu.
Kembali ke pertanyaan sesuai judul artikel ini, “Masih Sekolah, Memang Perlu LinkedIn?”. Jika dari beberapa pertanyaan di bawah ini, jawabannya iya, maka dipastikan jawabannya adalah “Ya, Perlu”:
- Apakah kamu perlu tahu apa saja tend pekerjaan dan demand pekerjaan saat ini?
- Apakah kamu perlu tahu kriteria terbaru di posisi pekerjaan tertentu?
- Apakah kamu perlu tahu kisi-kisi sebuah interview pekerjaan yang sukses?
- Apakah kamu perlu tahu posisi atau pekerjaan yang kamu inginkan masih dibutuhkan atau justru sudah tergantikan dengan mesin atau robot?
- Apakah kamu perlu tahu tantangan dan jenjang pekerjaan dari posisi yang kamu inginkan?
Yang selalu menjadi paradigma mayoritas adalah mencari informasi pekerjaan ya pas di ujung, pas lulus sekolah, pas lulus kuliah, dan sebagainya. Padahal kita harus sudah mempersiapkannya jauh hari. Banyak hal yang harus dipersiapkan, dipelajari, dan diasah secara terus menerus sampai mejadi sebuah skill yang solid ketimbang SKS (Sistem Kebut Semalam) demi mendapatkan impresi ketika interview pekerjaan. Ada banyak yang bisa kamu dapatkan di LinkedIn.
Job Hunting
Linkedin adalah tempat para profesional berkumpul, mulai dari hirarki terendah sebuah perusahaan sampai dengan tertinggi. Dan setiap perusahaan tidak segan-segan membeberkan kualifikasi dari setiap posisi yang dicari. Di situ kamu bisa mulai memilah dan memilih yang paling sesuai dengan kamu. Dan sisi bagusnya adalah ketika kamu melihat ada kualifikasi yang kamu sekarang belum mempunyai, kamu bisa mempersiapkan lebih dini bukan?
Akses Kepada Recruiters
Akun di LinkedIn layaknya akun di social media lainnya. Ketika kamu membuat akun, orang lainnya akan bisa melihat kamu, termasuk bisa mengaksesmu dengan mengirim chat atau email. Di LinkedIn juga ada fitur Open to Work yang berarti itu memberikan notifikasi kepada perekrut karyawan bahwa kamu siap untuk direkrut.
Fitur Research
Di Linkedin kamu akan menemukan perusahaan level nasional sampai internasional, bahkan UKM-pun juga ada, semua level perusahaan ada. Di sini kamu bisa melihat jenjang karir dari pekerjaan yang kamu inginkan, detail pekerjaan atau job description, sampai dengan tools atau aplikasi apa saja yang perlu kamu kuasai.
Networking
Seperti social media pada umumnya, kamu bisa saling mem-follow atau juga di-follow oleh akun lainnya. Pengalaman networking di LinkedIn justru lebih menarik, misal kamu seorang digital marketer, tentu kamu cenderung akan mem-follow dan di-follow profesi sejenis bukan. Dan ketika kita ingin mendapatkan mindset leadership, business ownership dan lainnya, kita juga bisa mem-follow akun dengan level CEO atau business owner.
Membangun Kredibilitas dan Branding
Jangan bayangkan LinkedIn itu seperti CV yang sifatnya statis, sekali dibuat lalu didiamkan. Di LinkedIn bayangkan seperti CV yang dinamis, layak sebuah social media, kamu juga bisa mempublikasikan konten-konten yang tentunya relate dengan profesi atau pekerjaan yang kamu geluti. Di sinilah letak branding dan bagaimana kamu memposisikan dirimu sebagai orang yang memang ahli di bidangmu.
Jadi, paradigma soal mencari informasi pekerjaan itu nanti saja setelah lulus bisa jadi salah. Karena sejak dini kita sudah bisa mempersiapkannya. Bahkan kita bisa benar-benar tahu mulai dari kualifikasi, aplikasi yang digunakan, pertanyaan di interview yang sering diajukan, sampai kriteris kesuksesan interview. Jika bisa dipersiapkan, kenapa harus menunggu nanti?