Platform social media apa yang paling sering kamu nikmati? Apakah YouTube yang kini kontennya banyak yang durasinya panjang: 30 menit, 1 jam, bahkan tak jarang 1,5 jam sampai 2 jam? Atau kamu fanatik dengan TikTok, Snapchat atau Instagram Reels yang umumnya mempunyai durasi lebih pendek: tidak sampai 2 menit? Itu tadi tentang konten video, bagaimana dengan konten teks: membaca blog atau berita yang kontennya panjang berparagraf-paragraf atau micro-blog seperti X dan caption social media?
Konten tidak hanya menjadi sebuah output dari kegiatan content creation, konten juga menjadi salah satu aset terpenting bagi individu dan bisnis. Tapi dengan banyaknya pilihan format konten yang tersedia, sering kali kita dihadapkan pada pertanyaan: apakah kita harus menggunakan long-form content (konten yang panjang) atau short-form content (konten yang singkat atau pendek)? Memilih format yang tepat dapat memengaruhi cara audience berinteraksi dengan konten kita. Itulah kenapa pemilihan format konten sangat berhubungan dengan social media apa yang ingin eksis digeluti.
Supaya jelas pembahasan tentang “content” di artikel ini, content yang dimaksud akan lebih spesifik tentang konten blog atau artikel. Buat kamu yang mungkin kaget “memangnya blog/artikel masuk konten, bukannya konten itu hanya foto, desain, dan video?”. Jawabannya adalah artikel/blog juga konten, jadi seorang blogger juga merupakan content creator. Istilah content creator baru populer dan overused ketika era social media. Baik, kembali ke topik Long-Form Content versus Short-Form Content.
Long-Form Content
Long-form content adalah jenis konten yang dikatakan panjang karena memiliki panjang lebih dari 1.000 kata. Konten ini biasanya mencakup artikel mendalam, panduan, atau laporan yang memberikan informasi yang komprehensif tentang suatu topik. Salah satu keunggulan dari long-form content adalah kemampuannya untuk memberikan analisis yang lebih mendalam dan detail. Dengan panjang yang lebih, penulis atau author atau creator-nya dapat:
- menjelaskan konsep-konsep yang kompleks
- memberikan contoh yang relevan
- menyajikan data pendukung yang lebih komprehensif
Di tengah durasi konsumsi video di social media yang sangat pendek, long-form content sampai sekarang masih populer karena memiliki manfaat:
- Ranking SEO Konten panjang membantu meningkatkan SEO (Search Engine Optimization). Mesin pencari atau search engine cenderung memberikan peringkat lebih tinggi pada konten yang lebih panjang dan informatif, karena dianggap lebih bermanfaat bagi pengguna.
- Average Visit Duration Meningkatkan waktu tinggal pengunjung di situs web, yang merupakan faktor penting dalam algoritma peringkat mesin pencari. Seperti kita ketahui, semakin lama dan semakin banyak halaman yang dilihat oleh pengunjung web, semakin bagus score dari web tersebut.
Apa Itu Short-Form Content?
Di sisi lain, short-form content adalah konten yang lebih singkat, biasanya terdiri dari kurang dari 1.000 kata. Contoh dari short-form content termasuk:
- postingan blog singkat
- status social media, termasuk microblog di Twitter atau X
- dan artikel berita yang sifatnya highlight atau recap
Kelebihan dari short-form content adalah
- Singkat dan ringkas
Kemampuannya untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan efisien. Selalu ada audience yang lebih memilih konten yang lebih singkat dan ringkas. - Mudah dibagikan
Dengan format yang ringkas dapat dengan cepat memahami inti dari pesan yang ingin disampaikan.
Ini membuat short-form content sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan audience, terutama di platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok.
Perbedaan Utama antara Long-Form dan Short-Form Content
Ada beberapa perbedaan mendasar antara long-form dan short-form content yang perlu dipahami.
1. Panjang Konten
- Long-form lebih dari 1.000 kata
- Short-form kurang dari 1.000 kata.
Panjang konten itu sendiri jelas menjadi faktor pembeda. Long-form content menawarkan kedalaman dan detail, sementara short-form content lebih fokus pada penyampaian pesan yang cepat dan langsung.
2. Tujuan
- Long-form untuk analisis mendalam
- Short-form untuk penyampaian cepat
Tujuan dari masing-masing format juga berbeda. Long-form content sering digunakan untuk membangun otoritas dan kepercayaan, karena memberikan informasi yang lebih lengkap dan mendalam. Di sisi lain, short-form content lebih efektif untuk menarik perhatian dan menciptakan viralitas di topik tertentu.
3. SEO (Search Engine Optimization)
- Long-form lebih baik untuk SEO
- Short-form lebih mudah dibagikan
4. Engagement
- Long-form meningkatkan visit duration
- Short-form meningkatkan interaksi cepat
Pilihan Strategi Pembuatan Konten
Spesifik tentang pilihan format konten, kedua jenis format ini mempunyai gaya dan manfaat yang berbeda.
Strategi Konten – Long-Form Content
- Cocok untuk edukasi dan pelatihan. Konten yang mendalam dapat digunakan untuk mengajarkan audience tentang topik tertentu, memberikan panduan langkah demi langkah, atau menjelaskan konsep yang rumit.
- Cocok untuk membangun hubungan dengan audience. Dengan memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan, penulis dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas. Audience yang merasa mendapatkan manfaat dari konten yang mereka baca lebih cenderung untuk kembali dan berinteraksi lebih lanjut.
Strategi Konten – Short-Form Content
- Cocok untuk yang ingin dengan cepat menarik perhatian audience. Misalnya, sosialisasi program, dan postingan yang targetnya ingin meningkatkan keterlibatan dan mendorong audience untuk berbagi konten tersebut.
- Cocok kampanye pemasaran, iklan atau konten promosi. Dengan format yang ringkas, konten ini lebih mudah dibagikan dan dapat menjangkau audience yang lebih luas dalam waktu singkat. Ini sangat penting dalam konteks pemasaran digital, di mana kecepatan dan keterlibatan adalah kunci untuk sukses.
Sampai sini sudah jelas pastinya dan sudah paham bagaimana memilih antara long-form content dan short-form content, faktor penting untuk dipertimbangkan adalah tujuan dan audience. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan sering kali, kombinasi dari keduanya dapat memberikan hasil yang terbaik. Long-form content dapat memberikan kedalaman dan informasi yang dibutuhkan, sementara short-form content dapat menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan. Tidak ada salahnya mengguakan keduanya.