Sebagai seorang muslimah, wanita banyak mendapat sorotan dalam Islam. Yang paling sering kita dengar tentu saja tentang pentingnya memuliakan wanita. Namun dalam pembahasan lain, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa posisi wanita selalu di bawah posisi laki-laki.
Hal tersebut disangkal dalan QS. An-Nahl ayat 97:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik421) dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.
(An-Naḥl [16]:97)
Islam juga mengajarkan agar kita senantiasa memuliakan perempuan, terutama ibu. Selain itu, di QS. An-Nisa ayat 19 dijelaskan pula bahwa Islam melarang adanya penindasan pada perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya perempuan memiliki banyak kesempatan baik menurut pandangan Islam.
Pada kehidupan akhirat, bagaimana posisi perempuan dalam peluang mendapatkan nikmatnya surga?
Dalam kitab Nashaihul Ibad, disebutkan bahwa Umar bin Khattab menyampaikan bahwa ada lima golongan manusia yang menjadi penghuni surga. Dua di antaranya adalah wanita, yaitu istri yang diridhai suaminya dan istri yang menyedekahkan mas kawinnya kepada suami.
Dari Ummu Salamah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.
(HR Tirmidzi No 1161 dan Ibnu Majah No 1854)
Rasulullah juga bersabda, berkaca dari kisah Zainab ats-Tsaqafiyah istri dari Abdullah bin Mas’ud: “Wahai perempuan, bersedekahlah kepasa suamimu meskipun dengan perhiasanmu.”
Penjelasan di atas menunjukkan betapa perempuan punya peran dan kemuliaan yang begitu besar dalam Islam. Namun untuk mendapatkan keistimewaan khususnya kunci surga, seorang muslimah juga harus mau terus memerbaiki diri sesuai perintah agama.