Sepertinya belum ada yang melewati pamor Google sebagai search engine yang menjadi top of mind brand secara global dan nasional yaitu di Indonesia. Walaupun social media sudah menerapkan optimasi pencarian layaknya SEO (Search Engine Optimization), tapi berselancar di Google alias googling masih jadi opsi utama untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih luas dan accessible. Tapi, berbanding lurus dengan maraknya konten di social media, sedikit banyak juga berpengaruh kepada search enging Google untuk bisa memberikan hasil yang relevan.

Diantara kamu pasti pernah merasa stuck ketika hasil pencarian Google tidak sesuai ekspektasi, padahal sudah menggunakan berbagai model pencarian mulai dari pencarian dengan keyword seperti biasa sampai spesifik ke format tertentu. Pada prakteknya kita harus membuka beberapa link, menggali informasi, mengkurasi dan tak jarang malah tersesat karena semakin out of topic hasil pencariannya. Kini, dengan Google Search Generative Experience (SGE), pencarian menjadi jauh lebih pintar dan lebih cepat.

Apa Itu Google Search Generative Experience (SGE)?

SGE adalah fitur terbaru Google yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) generatif. Sederhananya bayangkan ini adalah search engine Google seperti biasa, tapi dengan kombinasi AI. Fitur ini mengubah cara Google menyajikan informasi, dari yang biasanya menampilkan daftar link seperti pencarian tradisional, menjadi langsung memberikan jawaban komprehensif dalam bentuk rangkuman atau ringkasan dari berbagai sumber. Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan informasi lebih cepat tanpa harus mengklik banyak halaman.

Sekilas SGE terasa mirip seperti gemini (AI buatan Google), di mana hasil pencarian menjadi interaktif dan lebih personal. Misalnya, saat kamu bertanya tentang rencana perjalanan ke kota atau negara tertentu, SGE bisa memberikan itinerary yang disesuaikan hingga rekomendasi kuliner populer. Google tidak hanya menampilkan penggalan paragraf dari situs web, tetapi juga menyatukan informasi dari berbagai sumber agar lebih relevan bagi pengguna.

Bagaimana AI Mengubah Cara Kita Mencari Informasi?

Penggunaan AI dalam pencarian membawa perubahan fundamental perilaku pengguna. Sebelumnya, pengguna hanya mendapat daftar link yang mengarah ke website tertentu dan harus memilah sendiri informasi yang relevan. Kini, SGE menghadirkan jawaban yang lebih cepat dan ringkas bahkan tanpa perlu mengakses link tertentu karena jawaban sudah ada di halaman Google, sehingga menghemat waktu pengguna dalam mengambil keputusan.

Penerapan AI juga memunculkan fitur interaktif, di mana pengguna dapat mengajukan pertanyaan lanjutan langsung dari hasil pencarian. Dengan demikian, proses pencarian tidak lagi linier atau searah. Ini membuat pengguna merasa lebih personalized, terutama dalam pencarian kompleks seperti pembelian produk atau perencanaan perjalanan. Rekomendasi dari AI jelas memanfaatnya data yang salah satunya adalah data historis kita, semakin bagus datanya, semakin relevan hasilnya. Jadi akan lebih baik ketika kamu sedang Googling, kamu dalam posisi login akun gmail di browser atau aplikasimu.

Dampak SGE Bagi SEO

SGE memaksa content creator dan praktisi SEO untuk beradaptasi dengan cepat. Pada model pencarian konvensional, trafik situs sangat bergantung pada jumlah klik dari halaman pencarian atau biasa dengan istilah CTR (Click Through Rate). Dengan SGE, banyak informasi penting akan tersaji langsung di halaman hasil pencarian, mengurangi kemungkinan pengguna mengunjungi link tertentu sehingga bisa jadi kamu harus semakin berpikir kreatif bagaimana supaya audience atau pengguna tidak hanya berhenti di halaman Google saja, tapi berlanjut mengakses ke website.

Ada trik untuk tetap relevan, content creator perlu fokus pada tiga aspek utama:

  1. High Value Content
    Google akan lebih mengutamakan konten yang otentik dan relevan. Oleh karena itu, penting untuk membuat konten yang lebih mendalam dan bermanfaat. Walaupun konten kita akan di-crawl oleh Google, tapi bayangkan kita menulis ini untuk audience, bukan cuma menulis untuk search engine.
  2. Structured Information
    Gunakan markup data secara terstruktur agar Google dapat memahami dan menampilkan konten secara optimal dalam hasil SGE. Secara teknis, kita jangan menggunakan full-paragraph di setiap tulisan kita, selalu ada sekat atau jeda atau awalan berupa heading atau sub judul.
  3. Good User Experience
    Dari sisi konten dan struktur sudah beres, sisi teknis lainnya adalah mengoptimalkan kecepatan website dan didiukung dengan desain User Interface (UI) yang responsif. Kita tidak tahu pengguna mengakses menggunakan perangkat apa dan apa yang dibuka. Dan walaupun dengan SGE berpotensi berkurangnya jumlah pengguna yang mengakses ke website, memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna tetap penting untuk retensi jangka panjang.

Pertanyaan besarnya “apakah SGE adalah akhir masa kejayaan SEO?”. Hal yang wajar karena memang banyak content creator dan praktisi SEO yang khawatir bahwa SEO akan mati karena tertutup pamor SGE. Kabar baiknya SEO tidak akan hilang, melainkan berevolusi. SGE justru membuka peluang baru bagi para praktisi SEO untuk berinovasi. Fokus SEO kini bukan hanya tentang keyword, tetapi lebih pada konteks dan kualitas konten. Google semakin menekankan pada informasi yang relevan alias dibutuhkan oleh pengguna dan user experience.

Tetap Relevan di Era SGE

Perubahan besar menuntut untuk siap beradaptasi, dari sisi pembuatan konten jadi harus lebih diperhatikan, dari sisi teknis juga harus di-improve. Beberapa checklist untuk tetap adaptif di era SGE:

  1. Update dan Optimalkan Konten Secara Berkala
    Buat konten yang relevan dengan kebutuhan dan tren terkini agar tetap disukai Google. Harus inline antara kebutuhan audience dan yang sedang tren.
  2. Gunakan Data Terstruktur
    Manfaatkan markup agar konten lebih mudah diidentifikasi oleh algoritma Google, seperti penggunaan heading dan format penulisan yang mudah dilihat secara struktur oleh robot Google.
  3. Bangun Otoritas dengan Konsisten
    Masih berhubungan dengan checklist nomor satu, fokus pada kualitas dan kepercayaan pengguna agar konten dianggap sebagai sumber terpercaya.
  4. Berpikir Kreatif dengan SEO
    Eksplorasi strategi baru seperti memanfaatkan pertanyaan niche dan long-tail keywords. Ini poin of view kita sebagai content creator agar tetap rise above the crowd dibanding kompetitor atau website lainnya.

Dengan checklist dalam rangka adaptasi di atas, kita bisa tetap kompetitif meskipun teknologi search engine ke depannya akan terus berevolusi. Adaptasi adalah kunci untuk bertahan di era SGE dan memanfaatkan peluang baru yang muncul.

SGE bukan sekadar fitur baru; ini adalah cara Google mendefinisikan ulang masa depan pencarian di internet. Mau tidak mau kita sebagai objek search engine harus melakukan perubahan yang memang menantang. Mulai rajin perbarui konten, optimasi performa website, dan eksplorasi strategi SEO yang lebih kreatif!

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!