Search field atau kolom pencarian selalu menjadi tujuan pertama netizen hampir di platform manapun. Ke Google, kita langsung mencari sesuatu, ke Instagram, kita search akun atau hashtag, bahkan ke aplikasi emailpun tak jarang kita langsung menggunakan fitur pencarian. Bukan hal yang aneh jika fitur yang sudah ada sejak internet dipopulerkan masih menjadi fitur yang masih relevan sampai sekarang.
Berbicara tentang pencarian, tentu paling familiar adalah Google yang memang menjadi top of mind brand seluruh netizen di dunia sebagai search engine alias mesin mencari. Kita semua sangat bergantung pada mesin pencari untuk menemukan informasi, tapi tak jarang kita merasa stuck ketika hasil pencarian tidak relevan atau terlalu banyak informasi yang tidak berguna. Bayangkan, kamu sedang mencari resep masakan, tetapi yang muncul justru iklan atau artikel yang tidak ada hubungannya. Dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia di internet, bagaimana kita bisa menemukan apa yang kita butuhkan dengan cepat dan efisien?
Evolusi Search Engine
Seiring berjalannya waktu, mesin pencari telah berevolusi dari sekadar pencarian berbasis kata kunci menjadi sistem yang lebih canggih. Berikut ini tahun-tahun penting sebagai tonggak sejarah perkembangan mesin pencari sejak tahun 1990-an sampai terkini:
- 1990
Archie: Mesin pencari pertama yang mengindeks file di FTP. - 1994
WebCrawler: Mesin pencari pertama yang mengindeks seluruh konten halaman web. - 1995
Yahoo!: Awal kemunculan sebagai direktori web, kemudian berkembang menjadi mesin pencari. - 1996
AltaVista: Memperkenalkan pencarian yang lebih cepat dan mendukung pencarian dalam berbagai bahasa. - 1998
Google: Digawangi oleh Larry Page dan Sergey Brin, memperkenalkan algoritma PageRank untuk peringkat hasil pencarian. - 2000
Google AdWords: Produk dari Google yang menampilkan iklan berbasis pencarian, mengubah cara monetisasi mesin pencari. - 2004
Google Maps: Sesuai DNA Google sebagai mesin pencari, tapi kali ini diperkenalkan pencarian berbasis lokasi dan peta interaktif. - 2006
Google Video: Google mulai merambah ke pencarian video, yang kemudian diubah menjadi YouTube setelah akuisisi dengan konsep UGC (User Generated Content). - 2009
Bing: Microsoft meluncurkan mesin pencari bernama Bing sebagai pesaing Google dengan fitur pencarian yang lebih visual. - 2011
Google Panda: Pembaruan algoritma dari Google yang fokusnya untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian dengan mengurangi konten berkualitas rendah. - 2013
Google Hummingbird: Versi baru lagi dari mesin pencari Google yang memperkenalkan pencarian berbasis konteks dan pemahaman bahasa alami yang lebih manusiawi. - 2015
Mobilegeddon: Code name algoritma Google dengan pembaruan algoritma yang memprioritaskan situs web yang sudah responsif di hasil pencarian mobile. Dari sini mulailah tren website yang responsive. - 2019
BERT: Singkatan dari Bidirectional Encoder Representations from Transformers**.** Pembaruan algoritma Google yang meningkatkan pemahaman bahasa alami dalam pencarian. - 2021
Core Web Vitals: Memperkenalkan matrix baru untuk pengalaman pengguna sebagai faktor peringkat. - 2023
AI dan Pencarian Suara: Peningkatan penggunaan AI dan pencarian suara, dengan fokus pada pengalaman pengguna yang lebih interaktif. User behaviour berupa voice to text mulai sering digunakan.
Sampai saat ini, banyak mesin pencari selain Google yang mulai menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami atau biasa dikenal dengan NLP (Natural Language Processing) untuk memahami pertanyaan pengguna dengan lebih baik. Dengan NLP, mesin pencari dapat menganalisis kalimat dan memahami makna di balik rangkaian kata-kata yang digunakan. Ini berarti bahwa pencarian tidak hanya bergantung pada kata kunci, tetapi juga pada konteks dan tujuan pencarian.
Sebagai contoh, Google telah meluncurkan fitur “Featured Snippets” yang memberikan jawaban langsung di atas hasil pencarian. Ini adalah langkah besar menuju pengalaman pencarian yang lebih efisien. Featured snippets ini adalah highlight dari sebuah website yang panjangnya 2 baris dari hasil pencarian. Dengan fitur ini, pengguna tidak perlu mengklik banyak link website untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Cukup dengan satu pertanyaan, mereka bisa mendapatkan jawaban yang tepat. Snippets ini diambil dari meta data sebuah website yang sudah diatur oleh website owner.
Masa Depan Search Engine
Di masa depan, kita dapat mengharapkan mesin pencari menjadi lebih personal dan interaktif.
- Personalized
Dengan kemajuan teknologi dan pembaruan algoritma berkala, mesin pencari akan mampu memahami preferensi dan kebiasaan pengguna. Misalnya, kamu sering mencari informasi tentang film, mesin pencari dapat memberikan rekomendasi film berdasarkan riwayat pencarian kamu. Hasilnyapun tidak main-main karena big data yang dimiliki mesin pencari ini adalah kuncinya. Hasilnya bisa sangat relevan dengan kebiasaanmu, misalnya mesin pencari akan menampilkan film indie dengan kategori documentary berbahasa Indonesia dengan tahun rilis 1990 sampai 2010 sesuai histori pencarian. Ini akan membuat pengalaman pencarian menjadi lebih menyenangkan dan relevan. - Interactive
Selain hasil pencarian yang personalized, interaksi dengan mesin pencari juga akan semakin meningkat. Bayangkan jika proses pencarianmu menggunakan search field ini bisa dibuat pengalamannya seperti berbicara langsung dengan mesin pencari dan bertanya tentang apa pun yang kamu inginkan. Teknologi asisten virtual seperti Google Assistant dan Siri sudah mulai mengarah ke sana. Dengan kemampuan untuk memahami percakapan menggunakan bahasa alami, mesin pencari di masa depan akan menjadi lebih seperti partner yang stand by dan siap membantu menemukan informasi yang kamu butuhkan.
Selalu ada harapan di masa depan, sesuai tujuan mulianya teknologi sebagai tools yang memudahkan kegiatan manusia. Teknologi akan terus berkembang, dan mesin pencari juga beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin atau machine learning. Dengan teknologi ini, mesin pencari dapat lebih memahami konteks dan niat pengguna, sehingga memberikan hasil yang lebih relevan. Secara mesin pencari lebih canggih artinya pemilik website juga harus semakin membuat website-nya SEO firnedly dengan adaptasi teknologi mesin pencari terkini.