Sadar atau tidak sadar, di istilah “social media” atau “media sosial” terdapat kata “sosial” yang secara KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) artinya adalah yang berkenaan dengan masyarakat. Dan seperti yang kita ketahui, ketika di masyakat, sudah lazim bahkan wajib untuk kita bersosialisasi yang terwujud dengan saling berkomunikasi atau berinteraksi.
Di era digital saat ini, masyarakatnya tidak hanya secara fisik yang mana adalah tetangga, kerabat, teman, keluarga yang sehari-hari bertemu secara offline atau fisik, tapi sekarang juga ada masyarakat online yang lokasi bertemunya di jagat maya via social media. Menariknya, berbeda dengan komunikasi secara fisik yang sudah lama dilakukan, di dunia online banyak pengguna yang merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama masyarakat online. Apakah kamu salah satunya?
Kenali Audience
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk meningkatkan engagement adalah memahami siapa audience kita, ini krusial karena akan menentukan teknis kita berinteraksi. Bayangkan jika audience kita adalah Gen-Z tapi kita menggunakan gaya komunikasi ala Baby Boomers.
Mengenali audience ini juga penting karena setiap platform social media memiliki demografi pengguna yang berbeda, dan penting untuk mengetahui karakteristik serta preferensi audience. Jangan berasumsi, contohnya Facebook mayoritas generasi Baby Boomers dan TikTok mayoritas Gen-Z dan milenial. Lakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui jenis konten apa yang paling mereka sukai dan kapan mereka paling aktif. Dengan memahami audience, kita dapat menyesuaikan konten yang dibuat agar lebih relevan dan menarik.
- Gunakan alat analitik
Banyak platform social media menyediakan alat analitik yang dapat membantu creator memahami perilaku audience based on data. - Buat persona audience
Berdasarkan ekspektasi kita, buat persona audience berisi detail profil yang mewakili audience ideal untuk membantu kita merancang konten yang sesuai berdasarkan persona.
Variasi Konten yang Menarik
Menarik ini perlu di-highlight karena seperti kita ketahui sekarang bahwa konten kita bersaing dengan banyak konten lain, begitu tidak menghadirkan first impression yang menarik, konten kita akan dilewati. Kamu sebagai konsumen konten pasti juga merasakan hal yang sama, itulah kenapa audio visual dan copywriting yang menarik jadi bumbu andalan.
Bicara tentang variasi artinya format konten dan cara delivery kita harus variatif. Konten yang monoton membuat audience cepat bosan dan kehilangan minat untuk melanjutkan menyimak konten kita. Cobalah untuk menggabungkan berbagai jenis konten, seperti gambar, video, infografis, dan teks. Pastikan juga konten yang dibuat memiliki nilai tambah, seperti informasi yang berguna, sharable, yang kesannya tidak hanya menghabiskan waktu sia-sia. Konten yang menarik berpotensi lebih besar untuk dibagikan dan mendapatkan interaksi dari audience.
- Gunakan visual yang menarik
Mayoritas konten format aAudio visual (gambar dan video) cenderung mendapatkan lebih banyak perhatian dibandingkan teks biasa. - Konten interaktif
Tambahkan fitur dari social media yang mengajak berinteraksi seperti polling, kuis, dan tantangan dapat mendorong audience untuk berpartisipasi dan berinteraksi.
Jadwalkan Publikasi Konten
Waktu adalah faktor penting dalam engagement di social media. Mempublikasikan konten pada waktu yang tepat dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan lebih banyak interaksi. Inilah salah satu manfaat mempunyai persona dari audience kita, kita bisa menggali waktu-waktu mereka mengkonsumsi konten di social media. Selain itu, konsistensi juga penting. Buatl jadwal publikasi konten yang teratur agar audience tahu kapan mereka dapat mengharapkan konten baru.
- Gunakan fitur penjadwalan
Ada banyak aplikasi pihak ketiga untuk melakukan otomasi penjadwalan, tapi sekarang social media by default sudah menyediakan fitur penjadwalan. - Trial & error
Untuk memastikan jadwal yang sudah dibuat bisa menyasar mayoritas audience, tidak ada salahnya melakukan uji coba publikasi konten dengan variasi waktu untuk melihat kapan audience paling responsif.
3 hal di atas adalah persiapan yang jadi checklist wajib, tapi tidak selesai karena sebagai ikhtiar kita untuk meningkatkan engagement adalah harus interaksi secara aktif. Tanggapi komentar, pesan, dan pertanyaan dari audience. Ini menunjukkan bahwa kita menghargai mereka dan peduli dengan apa aspirasi yang mereka katakan. Tak ada salahnya juga kita sebagai creator yang aktif mengajukan pertanyaan dalam konten kita untuk mendorong audiens memberikan pendapat atau pengalaman mereka. Interaksi yang aktif dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas audience. Keterlibatan yang rendah dapat mengakibatkan kurangnya visibilitas dan pengaruh di platform social media. Tanpa interaksi yang cukup, konten mungkin tidak akan muncul di feed audience dan follower, ini berarti pesan kamu tidak akan sampai kepada audience yang tepat. Selamat bereksplorasi!