Gadget setiap tahun selalu berkembang: semakin cepat aksesnya, semakin banyak konektivitasnya, semakin ringan beratnya, semakin tipis dimensinya, semakin kuat ketahanan body dan layarnya, semakin canggih sensornya, dan masih banyak lagi. Berbanding lurus dengan perkembangan aplikasi yang mengisi si gadget: semakin variatif fiturnya, semakin membutuhkan banyak media penyimpanan, semakin tergantung pada spesifikasi yang handal, semakin bisa beroperasi antar platform, dan pastinya semakin intuitif UI dan UX (User Interface dan User Experience)..

Kembali soal gadget, tahu smartphone, tablet, laptop, hingga perangkat wearable apa yang cocok adalah hal yang semakin tricky. Termakan iklan dan langsung membeli bisa jadi berujung gadget yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan, case lain malah bisa terlalu canggih spesifikasinya melebihi apa yang dibutuhkan. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, tak jarang end-user merasa bingung dan terjebak dalam keputusan yang salah. Apakah gadget yang kita pilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita? Atau apakah kita hanya terpengaruh oleh iklan dan tren terbaru?

1. Pilih Sesuai Kebutuhan

Sengaja bukan harga yang diletakkan di awal karena biasanya kebutuhan lebih mutlak daripada harga. Jangan disimpulkan ketika orang membeli sebuah gadget flagship berarti dia mempunyai budget yang unlimited, bisa jadi sebaliknya, tapi karena kebutuhannya untuk membuat suatu proyek yang nilainya memadai, maka pembelian gadget itu tidak memberatkan.

Pertanyaan basic-nya adalah kamu membutuhkan gadget untuk apa? Bekerja, bermain game, atau sekadar bersosialisasi di social media dan chat? Jika untuk bekerja atau produktivitas, bisa dispesifikkan lagi aktivitasnya apa? Misalnya:

  • Pelajar yang kebutuhannya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
    Pilihan gadget bisa smartphone, tablet atau laptop dengan spesifikasi casual user. Tapi akan berbeda lagi spesifikasinya jika ternyata sekolahnya sudah dikhususkan, misalnya sekolah animasi, maka pilihannya menjadi laptop atau PC desktop dengan spesifikasi yang medium-high.
  • Gamer yang bermain game sambil live streaming
    Perlu dilihat dulu game yang akan dimainkan apa? Jika permainannya adalah mobile game, berarti cukup smartphone dengan spesifikasi high-end. Tapi karena dia juga akan melakukan kegiatan utamanya secara live, maka dia membutuhkan tambahan lagi 1 smartphone dengan kualitas kamera yang bagus atau dengan laptop yang dilengkapi webcam external.
  • Graphic designer yang juga sebagai content creator
    Pilihan gampangnya adalah laptop dengan spesifikasi high-end, tapi karena dia juga berpedan sebagai content creator, maka smartphone dan tablet juga masuk ke shop list.

Dan masih banyak skenario kebutuhan lainnya, karena di zaman sekarang, sedikit orang yang membeli gadget untuk single purpose. Dengan memahami kebutuhan di awal, kamu bisa lebih fokus dalam mencari gadget yang tepat.

2. Spesifikasi Hardware

Saat mengetahui kebutuhanmu, kurang lebih sudah terbayang spesifikasi seperti apa yang akan mendukung secara optimal. Langkah selanjutnya adalah memeriksa spesifikasi hardware dari calon-calon gadget yang akan dibeli. Kenapa hardware dulu, karena umur dukungan gadget sangat bergantung pada hardware, percuma jika kamu membeli gadget dengan hardware high-end tapi rilisan tahun lama yang sudah tidak mendapatkan dukungan banyak aplikasi.

  • Processor
    Processor atau prosesor adalah otak dari gadget. Semakin tinggi kecepatan dan jumlah inti atau core-nya, maka semakin baik performanya. Setiap brand memiliki pengkodean versi processor-nya masing-masing. Tapi umumnya di kodenya yang menggunakan angka itu menggambarkan versi dan generasi. Versi ini lebih ke tingkatan: low, medium, high. Generasi adalah waktu perilisan. Kombinasi level tertinggi dan rilisan terbaru jelas patokan untuk processor high-end.
  • RAM (Random Access Memory)
    RAM berfungsi untuk menyimpan data sementara saat gadget digunakan. Semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak multitasking alias bisa dijalankan banyak aplikasi secara bersamaan tanpa lag. Baik untuk smartphone dan laptop mempunyai standard entry level yang sama untuk RAM yaitu kapasitas 4 GB, untuk medium biasanya kurang dari atau sampai 12 GB, untuk versi high-end jelas 12 GB ke atas.
  • Storage
    Pastikan gadget memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup. Karena ada 3 hal yang pasti disimpan: sistem operasi, aplikasi, dan data kita. Jika kita sering menyimpan foto, video, atau aplikasi berat, minimal pilih penyimpanan kapasitas 128 GB, semakin besar semakin bagus. Jika ada pertanyaan “bagusan mana internal storage atau external storage menggunakan SD card dan lainnya?”, jawaban praktisnya adalah internal storage.
  • Battery
    Battery atau baterai juga tidak kalah penting, ibarat motor, battery adalah bensinnya, ada yang kapasitas kecil dan besar dengan fitur fast charging. Kapasitas battery diukur dalam satuan mAh (milliampere-hour), semakin besar semakin tahan lama tapi konsekuensinya berat gadget juga bertambah.

3. Software dan Sistem Operasi

Setelah hardware, barulah kita beralih ke software dan sistem operasi yang digunakan oleh gadget. Apapun gadget-nya, ujung-ujungnya yang selalu kita akses adalah aplikasi. Lakukan riset ke aplikasi yang sering kamu gunakan, terutama untuk aplikasi yang tidak umum. Biasanya animator, designer, video editor, programmer mempunyai aplikasi yang khusus. Yang dicek adalah compatibility sistem operasi dan hardware-nya.

Pastikan aplikasi tersebut cocok dengan sistem operasi yang didukung oleh hardware yang sudah dipilih. Walaupun kebanyakan aplikasi sekarang sudah dikembangkan untuk multi-platform, tidak ada salahnya untuk mengeceknya lebih lanjut. Lakukan checklist aplikasi yang akan sering digunakan, kemudian check ke website resmi masing-masing.

4. Variasi Aksesori

Aksesori ada yang menganggapnya tidak penting dan tidak urgent, ada juga yang sebaliknya. Aksesori jaman sekarang tidak hanya sebuah tambahan yang sifatnya kosmetik, tapi tidak sedikit yang bisa menambah value karena memberikan fungsi dan manfaat lain. Contoh umumnya adalah case untuk smartphone, bisa dibilang itu hanya pemanis saja, tapi untuk videographer yang menggunakan smarphone sebagai device utamanya pasti berkata lain. Ada case tertentu yang bisa membuat smartphone bisa dipasangkan dengan hardware lain dengan lebih praktis dan rapi.

Setiap jenis gadget mempunyai aksesori masing-masing, apa yang diperlukan sesuaikan dengan kebutuhan. Dukungan aksesori yang sangat banyak variasi produk dan brand-nya mengindikasikan gadget dengan brand tertentu itu mempunyai market share yang tinggi dan populer.

5. Harga dan Review

Pamungkasnya adalah aspek harga. Selain menentukan akhirnya memilih gadget mana dari banyak pilihan, aspek harga dan review pelanggan ini juga akan menentukan kamu beli dimana dengan cara apa? Jika kamu sudah fanatik dengan toko tertentu dan harga bukan jadi pertimbangan utama, ini lebih mudah. Tapi untuk kamu yang perlu pertimbangan sepresisi mungkin, mengecek harga dan review produk sekaligus penjualnya harus dilakukan secara detail. Kamu bisa mendapatkan informasi keduanya di media online atau di marketplace.

Sampai sini mungkin kamu berpikir bahwa sangat teknis ternyata dalam hal memilih bibit, bebet, dan bobot gadget yang pas untuk kita. Karena memang membeli gadget baru bukanlah keputusan yang sepele, itu akan jadi companion kita sehari-hari bahkan sampai si gadget itu sudah rusak. Dengan mengikuti panduan dan checklist yang telah dibahas di atas, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak, sesuai dengan kebutuhan dan tidak emosional.

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!