Setiap manusia tentu memiliki keinginan yang bermacam-macam. Untuk mewujudkan keinginan, ikhtiyar atau berusaha tidaklah cukup. Jika ikhtiyar adalah usaha jalur lahir, maka berdoa adalah usaha batiniyah yang melibatkan Allah dan memosisikan diri sebagai hambaNya yang meminta pertolongan pada Sang Pencipta. Namun, ketika berdoa kepada Allah maka manusia harus menyadari bahwa Allah memiliki cara dan perhitungan yang berbeda dari ekspektasi manusia. Bisa saja Allah mengabulkan doa manusia dengan berbagai jalan dan waktu yang tak jarang jauh dari keinginan kita, tetapi terbaik menurut Allah. Hal tersebut menandakan bahwa Allah dekat dengan kita dan mendengar segala doa. Dalam surat Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tenatang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku menjawab panggilan (doa)-nya orang yang berdoa ketika ia berdoa kepada-Ku
Lantas, bagaimana cara-cara Allah dalam mengabulkan doa makhlukNya?
Imam Al-Baijuri dalam kitab Tuhfatul Murȋd ‘alȃ Jauharatit Tauhȋd mengungkapkan bahwa Allah dapat mengabulkan doa dengan berbagai cara. Diungkapkan bahwa setidaknya ada 3 (tiga) macam cara Allah mengabulkan permintaan hambaNya. Pertama, Allah bisa saja mengabulkan doa sesuai permintaan yang diajukan hambaNya.
Kedua, Allah juga bisa saja mengabulkan doa sesuai permintaan hambaNya, tetapi tidak dalam waktu dekat. Untuk itu, bagi ia yang telah berdoa maka perlu juga memelihara kesabaran dalam menanti dikabulkannya doa tersebut. Ketiga, Allah akan mengabulkan doa hambaNya dengan wujud lain yang berbeda dari harapan hambaNya. Hal ini mungkin saja terjadi karena Allah menilai bahwa hal yang diharapkan hambaNya tidak ada manfaatnya, sehingga Allah memberikan hal yang lebih baik menurut Allah.
Dengan keterangan tersebut, perlu dipahami bahwa kita tidak perlu berpikir Allah tidak akan mengabulkan doa kita. Perhitungan Allah yang jauh lebih tinggi dari perhitungan dan perkiraan manusia tentu akan berpengaruh pada apapun yang Dia berikan. Demi kebaikan makhlukNya, Allah akan mendahulukan hal-hal yang dianggap terbaik dan berpengaruh pada bergesernya kenyataan yang Allah berikan.