Agak diskriminatif rasanya ketika membahas tentang AI (Artificial Intelligent) tapi menanggalkan pembahasan tentang ML (Machine Learning). Keduanya saling berkaitan, melengkapi, dan ketika digabungkan akan menciptakan sebuah inovasi dan penemuan baru. Sama seperti software melengkapi hardware dan UI (User INterface) melengkapi UX (User Experience). Mari kita pelajari lebih lanjut.
AI (Artificial Intelligence) dan ML (Machine Learning) adalah dua konsep yang saling terkait dan terkadang digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki perbedaan yang penting.
Artificial Intelligent (AI)
AI adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan mesin atau program yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Tujuan dari AI adalah untuk membuat mesin yang dapat berpikir, belajar, dan bertindak seperti manusia. AI mencakup hal teknis, termasuk pembelajaran mesin, pengolahan bahasa alami, pengenalan wajah, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
Machine Learning (ML)
ML adalah sub dari AI yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data dan pengalaman sebelumnya. Dalam machine learning, mesin diprogram untuk mempelajari pola dan membuat keputusan berdasarkan data, tanpa perlu dikodekan secara eksplisit. Ada tiga jenis pembelajaran mesin:
- Supervised learning (pembelajaran terawasi)
- Unsupervised learning (pembelajaran tanpa pengawasan)
- Reinforcement learning (pembelajaran penguatan)
Sederhananya, AI adalah gagasan tentang membuat mesin yang cerdas, sedangkan ML adalah teknik untuk membuat mesin tersebut menjadi cerdas. Dengan kata lain, ML adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan AI.
Sementara AI memiliki aplikasi yang sangat luas, ML lebih sering digunakan dalam aplikasi praktis saat ini, seperti pengenalan suara, analisis gambar, dan rekomendasi produk. ML juga digunakan dalam berbagai industri, seperti finansial, kesehatan, otomotif, dan lain-lain.