Secara tidak langsung, ketika kita mencari referensi gambar, foto, video atau media apapun di internet, kita berlaku layaknya creative director. Sesuai namanya, creative director bertugas memberikan arahan dan ekspektasi kepada tim kreatif: videographer, photographer atau graphic designer. Permasalahannya seringkali hasilnya tidak sesuai brief sehingga perlu waktu lagi untuk membuatnya lagi.
Kabar baiknya, role sebagai creative director yang lihai membuat creative brief bisa memanfaatkan AI untuk mempercepat proses produksi kreatif. Salah satu tools AI tersebut adalah Generative Fill, tools AI rilisan Mei 2023 buatan raksasa software kreatif kenamaan: Adobe. Mari kita bahas lebih lanjut.
First Thing First
Adobe Generative Fill adalah fitur berbasis AI yang disematkan di aplikasi Adobe (Photoshop, Premier Pro, dan lainnya) yang memungkinkan pengguna untuk mengisi area kosong atau yang dihapus dalam sebuah gambar secara otomatis. Sesesuai namanya “Generative” dan “Fill”, jika digabungkan dan diartikan secara harafiah adalah pengisian generatif. Dan memang itulah fungsi dasarnya: menganalisis dan mereplikasi tekstur, warna, dan pola yang ada di sekitar area yang kosong untuk menciptakan hasil yang terlihat alami.
Menghapus dan Mengganti Objek
Fitur ini yang paling mencengangkan karena sangat membantu para editor: grafis dan video untuk mengkoreksi hasil tangkapan video atau foto secara instant dan effortless. Dengan Adobe Generative Fill, kita bisa menghapus objek dari gambar dan menggantinya dengan konten yang terlihat alami, seolah-olah objek tersebut tidak pernah ada di sana. Misal menghapus objek objek berupa kupu-kupu dan menggantinya dengan hewan lain, atau yang lebih sederhana seperti mengubah kupu-kupu warna putih menjadi warna hijau.
Restorasi Gambar
Fitur ini sebenarnya yang paling lazim dan banyak di aplikasi-aplikasi tanpa AI, tapi jelas dengan AI di belakangnya membuat fitur restorasi gambar ini semakin mudah dan akurat. Jika dengan aplikasi tanpa AI kita perlu menseleksi beberapa kali sampai bagian yang ingin dikoreksi selesai, dengan Adobe Generative Fill, cukup sekali seleksi dan prosesnya sangat cepat untuk memperbaiki dan memulihkan bagian gambar yang rusak atau hilang, seperti goresan atau area yang pudar.
Generative Fill
Inilah fitur utamanya yang paling membuat para content creator khususnya sangat dimanjakan. Kita bisa membuat yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Caranyapun sangat mudah, kita cukup mengetikkan apa yang ingin kita buat, kemudian Adobe Generative Fill akan menyajikannya, bukan cuma satu, tapi kita diberikan beberapa opsi sehingga kita lebih fleksibel dan punya banyak opsi kreatif. Jadi semakin pintar kita sebagai manusia mendeskripsikan apa yang kita mau, teknologi Adobe ini akan semakin paham dan memberikan hasil sesuaik ekspektasi kita.
Secanggih ini, mungkin kamu masih bertanya “memang tidak ada kompetitor serupa?”. Jawabannya jelas ada, semakin cepat teknologi dan semakin banyak pula resources atau tenaga ahli yang bisa membuatnya, sama, bahkan lebih bagus. Berikut ini kompetitor Adobe Generative Fill:
- GIMP (GNU Image Manipulation Program)
- Corel PaintShop Pro
- Affinity Photo
- Skylum Luminar
- Pixelmator Pro
- DeepArt
Tapi kenapa banyak yang lebih tertarik dengan rilisan Adobe ini? Jelas brand Adobe lebih dikenal, itu menjadi jaminan. Lebih-lebih buat creator yang sudah bergantung dan familiar dengan ekosistem Adobe, menggunakan Adobe Generative Fill menjadi checklist wajib karena bisa terintegrasi dengan produk-produk Adobe lainnya. Tapi perlu diingat secanggih apapun teknologi ini, tetap membutuhkan human alias manusia yang memberikan creative brief. Stay creative!