Setiap kita yang menjalani hidup pasti pernah bergabung dalam lembaga, institusi, atau organisasi. Setdaknya sekolah atau kampus. Baik itu ikatan secara formal atau informal.
Pernah bergabung, lalu selesai, atau lulus menjadikan kita alumni dari institusi tersebut. Pesantren Al-Hasanah misalkan. Berdiri sejak 1988, berarti sudah meluluskan puluhan angkatan. Pertanyaan untuk masing-masing kita yang menjadi alumni, apa yang bisa dilakukan setelah lulus? Apa peran alumni untuk institusi yang ditinggalkan?
Sebelum menjawab berbagai pertanyaan tersebut, ada satu pertanyaan sederhana yang harusnya dijawab terlebih dahulu. Apa itu? Seberapa penting alumni berkontribusi untuk institusi?
Alumni adalah potensi yang terpendam. Dalam sebuah perkembangan sekolah misalkan, pada umumnya yang memiliki peran adalah civitas academica seperti guru, staff, dan kepala sekolah. Siswa pun bisa berkontribusi di bagian organisasi kesiswaan. Bagaimana dengan alumni? Bisa apa?
Alumni adalah kekuatan yang harusnya dioptimalkan. Gandeng alumni sehingga bisa kembali untuk berkontribusi. Berikut adalah beberapa ide yang bisa dimanfaatkan oleh alumni untuk mengabdi dan berkontribusi.
1. Talkshow Alumni
Sekolah pada umumnya adalah jembatan menuju perkuliahan. Walaupun bukan sebuah keharusan bagi seorang yang lulus SMA harus melanjut ke dunia kampus. Karena nyatanya, banyak di antara siswa yang lulus ingin langsung kerja atau buka usaha. Sedikit dari mereka ada juga yang memilih magang dengan expert karena sudah tahu impian karirnya di masa depan.
Talkshow alumni adalah program diskusi yang menghadirkan alumni untuk kembali dan berbagi cerita. Harapannya, siswa bisa mendapatkan banyak referensi terkait pilihannya di masa depan. Jika ingin menjadi dokter, apa suka dukanya kuliah dalam waktu yang relatih lama. Jika ingin menjadi pengusaha, apa yang harus dilaukan? Bahkan alumni juga bisa loh membuka lowongan pekerjaan kepada siswa atau alumni lain yang membutuhkan.
2. Kakak Asuh
Hubungan kakak dan adik idealnya tidak hanya di lingkup sekolah saja. Tapi bisa juga berlanjut usai lulus sekolah. Tentu pendekatannya tidak akan persis sama karena interaksi yang dialami pun tidak sama. Program kakak asuh bisa menjadi salah satunya. Bagaimana teknisnya?
Alumni sebagai kakak asuh bisa memberikan beasiswa kepada siswa yang membutuhkan. Baik itu beasiswa ekonomi atau beasiswa prestasi untuk perlombaan siswa. Baik itu beasiswa ekonomi atau prestasi, tidak serta merta harus ditanggung oleh satu alumni satu siswa. Sekian jumlah alumni bisa menanggung kesempatan baik bersama untuk adiknya. Misalkan 10 alumni menanggung 1 adik asuh selama satu tahun. Sistem tanggungannya pun bisa diperpanjang tahunan atau dibuat dalam durasi tertentu. Ikatan alumni bisa mempertimbangkan sistem terbaik akan seperti apa.
3. Duta Institusi
Banyak alumni yang bangga dengan institusi tempat di mana dia diluluskan. Gontor misalkan. Banyak ulama yang lahir dari salah satu pesantren tertua di negeri ini. Bahkan tidak sedikit pesantren-pesantren lain yang didirikan oleh alumni Gontor sendiri. Alumni secara tak langsung menjadi duta dari institusi. Menyebarkan visi dan mimpi tempat di mana mereka dibesarkan.
Alumni adalah potensi. Gandeng alumni untuk kembali, berkolaborasi, dan berkontribusi. Hingga kelak, sekolah pun semakin besar karena niat baik yang diperjuangkan bersama.
Ada ide kolaborasi lainnya?