Kita lanjutkan membahas tentang warna-warna. Jika sebelumnya sudah kita bahas tentang RGB, sekarang kita bahas tentang CMYK. Kenapa ada 2 format: RGB & CMYK? Kenapa tidak cukup satu saja? Tentu ada alasannya dan pastinya fungsi peruntukannya juga berbeda.

Cyan Magenta Yellow Key (CMYK)

Ada yang aneh? Baru tahu ada warna “Key”? Emang ada? Key yang dalam bahasa Indonesia berarti kunci merupakan representatif dari warna hitam alias black. Kenapa tidak menggunakan inisial “B” saja, jadi CMYB? Ya, karena inisial tersebut sudah familiar untuk mewakili “Blue” di format warna RGB.

Warna CMYK ini mempunyai 3 warna utama yaitu C (Cyan), M (Magenta), dan Y (Yellow). Sedangkan Key alias Black adalah warna hitam yang terbentuk dari gabungan 3 warna Cyan, Magenta, dan Yellow. 3 warna itulah yang membentuk warna kunci di tengah irisan 3 warna tersebu.

Sama seperti mode warna RGB yang setiap warna ada tingkatan atau intensitasnya. CMYK juga menggunakan jangkauan setiap warnanya. Bedanya jika RGB menggunakan range antara 0-255, CMYK menggunakan range persentase dari 0% (nol persen) sampai 100% yang melambangkan tingkat kecerahan masing-masing warna.

Contoh warna di atas yang biasa kita sebut “Toska” atau “Turqoise”. Warna tersebut dalam mode CMYK adalah gabungan antara Cyan sebesar 66%, Yellow sebesar 30%, Magenta dan Key sebesar 0%. Dan sama seperti RGB, ketika kita membagikan warna ini ke orang lain, dengan memberikan komposisi intensitas CMYK-nya, maka di perangkat lainnya akan menampilkan warna yang sama persis.

Penggunaan mode warna RGB atau CMYK

Sampai sini mungkin kamu mulai terpikir “warna CMYK seperti warna di printer ya?”. Jika kamu berpikir seperti itu, selamat kamu benar. CMYK merupakan format warna yang digunakan untuk printing atau percetakan.

Itulah kenapa di printer level kertas sampai dengan offset sekalipun, 4 warna itulah yang dikombinasikan untuk mencetak. Dan sebagus apapun designmu dengan kombinasi warna yang apik, jika ujungnya akan dicetak maka mode warnanya harus dibuat dalam mode CMYK.

Tapi jika untuk konsumsi digital saja, misal kamu sedang membuat sebuah design, ilustrasi, layout buku, dan format digital lainnya. Penggunaan mode warna RGB jelas paling cocok. Mode warna ini dirancang untuk medium layar: laptop, monitor, smartphone, smartwatch, dan lainnya.

Sudah tahu kan sekarang bedanya RGB dan CMYK, sekaligus kapan menggunakan format warna tersebut? Jangan sampai tertukar.

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!