Dalam surah ke-18 di dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Kahfi, Allah SWT menceritakan kisah para Ashabul Kahfi (para pemuda Kahfi) yang menghindari kezaliman penguasa demi mempertahankan aqidah mereka dan keleluasaan beribadah kepada Allah SWT. Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa AS. Pada masa itu, mereka hidup di tengah banyaknya kezaliman dan juga di tengah masyarakat penyembah berhala.
Sekelompok pemuda itu menentang perintah raja untuk menyembah berhala, sehingga akhirnya mereka dipanggil dan dipaksa untuk mengikuti perintah Raja Diqyanus. Walau dihadapkan pada kondisi tersebut, Ashabul Kahfi tetap menolak dan mengakibatkan mereka dikejar oleh suruhan raja untuk dibunuh. Untungnya, Ashabul Kahfi berhasil melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gua.
Allah menjelaskannya pada ayat 10 Surah Al-Kahfi sebagai berikut:
إِذ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).
Pada kondisi tersebut, Ashabul Kahfi membuktikan bahwa mereka adalah hamba Allah yang betul-betul mengimaniNya. Di gua tersebut mereka memohon agar diberikan perlindungan dan jalan yang lurus pada Allah SWT. Berkat doa yang mereka panjatkan, Allah pun menyelamatkan mereka dengan cara membuat mereka tertidur dan tak mendengar apa-apa. Ashabul Kahfi tidur dalam waktu ratusan tahun.
Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim; menyebut bahwa Allah membuat Ashabul Kahfi tidur selama 309 tahun untuk menunjukkan lamanya mereka tidur dalam gua. Mereka mulai tidur di zaman pemerintahan Raja Diqyanus dan baru bangun setelah raja yang berkuasa telah berganti beberapa generasi. Masyarakat beserta sang raja pada saat itu sudah beriman kepada Allah SWT. Setelah ratusan tahun, mereka pun dibangunkan oleh Allah.
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) untuk Kami menguji siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)
QS. Al-Kahfi: 12
Dari kisah Ashabul Kahfi kita dapat memahami bahwa betapa Maha Pengasihnya Allah pada makhluk yang betul-betul taqwa dan mengimaniNya. Allah punya kehendak dan kuasa penuh atas segala kejadian di bumi, termasuk menyelamatkan sekelompok pemuda beriman dari kezaliman pemimpin mereka. Barangkali menjadi hal tak masuk akal jika seseorang tertidur hingga ratusan tahun. Namun dengan kehendak Allah, hal itu dapat terjadi. Keimanan Ashabul Kahfi adalah salah satu contoh soal keimanan yang akan membawa kita pada keselamatan.