Fitur Instagram Story diilhami dari aplikasi Snapchat. Dan Fitur Instagram Reels diilhami dari aplikasi TikTok. Seakan selalu tidak ingin kalah pamor dengan aplikasi lain, Instagram selalu “meng-copy” fitur kompetitornya. Pertanyaannya, dibandingkan dengan TikTok, apakah Instagram lebih unggul?
Fair Algorithm
Salah satu alasan mengapa banyak pengguna di Indonesia berbondong-bondong ke TikTok adalah algoritmanya yang ramah untuk pengguna baru. Semua akun mempunyai peluang yang sama besar untuk selalu terpampang di berbagai akun atau sering disebut dengan FYP (For Your Page).
Berdasarkan studi kasus yang melihatkan 200 lebih akun yang eksis baik di Instagram dan TikTok, berikut statistik yang bisa dibandingkan dari 2 aplikasi ini:
- Average Views | Instagram: 2.405.243 | TikTok: 1.609.395
- Average Likes | Instagram: 110.876 | TikTok: 297.481
- Average Comments | Instagram: 723 | TikTok: 1.016
- Engagement Rate | Instagram: 4.2% | TikTok: 16.53%
Tidak heran banyak akun-akun baru yang justru melejit di TikTok daripada di Instagram. Akhirnya mereka lebih suka memproduksi konten di TikTok sebagai platform primer dan Instagram sebagai platform sekunder.
Ecosystem
Untuk para pemilik produk, jelas sangat menguntungkan memiliki akun TikTok, karena TikTok sebagai all in one solution business tools. Bayangkan bisa melakukan promosi, engagement dengan customer, live streaming, sampai dengan memajang produk. Tidak hanya memajang produk, penggunapun bisa langsung melakukan order di TIkTok melalui TikTok Shop. Mungkin baru kali ini ada social media yang terintegrasi secara smooth dengan support berbagai payment gateway.
Mungkin kamu bertanya “bukannya di Instagram juga ada fitur shop?”. Ya, memang ada, tapi pada prakteknya Instagram perlu terkonek ke sebuah website yang dimiliki akun tertentu, kemudian Instagram akan mengunduh data-data produk di website tersebut dan memajangnya. Tapi untuk melakukan transaksi, pengguna yang mengakses akan ter-redirect ke website tersebut dan transaksi di luar aplikasi Instagram.
Simple Yet Engaging
Karena kemudahan aplikasinya, TikTok dipandang sebagai aplikasi social media sekaligus aplikasi video editor. TikTok menyediakan banyak template yang sangat memudahkan creator pemula untuk membuat konten yang menarik.
Seserius itu TIkTok sampai merilis aplikasi video editing bernama CapCut. Untuk creator TikTok yang ingin lebih berkreasi, disediakan aplikasi peng-editan video yang di dalamnya banyak fitur yang biasa terdapat di aplikasi video editor. Yang mencengangkannya adalah semuanya diberikan secara gratis alias tanpa perlu membayar bulanan atau tahunan.
TikTok walaupun baru tetapi pada prakteknya paling mengerti user awam di Indonesia. Dimudahkan untuk urusan berpromosi, disedikan TikTok Shop untuk bertransaksi, sampai dengan template dan tools video editing komprehensif yang gratis. Jadi buat kamu yang belum punya akun TikTok, yakin tidak mau mencoba aplikasi ini?