Pasti sudah tahu ya kepanjangan dari RGB dan CMYK? Tapi sudah tahu belum apa perbedaan keduanya dan format apa yang lebih optimal ketika kita membuat sebuah karya digital ataupun untuk dicetak? Mungkin kamu bertanya “memang ada bedanya?”, mari kita bahas.

Red Green Blue (RGB)

Perpaduan 3 warna yaitu Red (Merah), Green (Hijau), dan Blue (Biru) yang merupakan pewarnaan saat melihat cahaya. Warna-warna yang tampil, termasuk foto, gambar, infografis dan desain yang di layar kita juga dasarnya adalah perpaduan 3 warna tersebut.

Masih ingat ketika mewarnai atau melukis, ketika kita mencampurkan 2 warna atau lebih maka akan terbentuk warna lain? Misal ketika mencampur warna merah dan hijau, maka akan terbentuk warna kuning. Ketika mencampur warna merah dan biru maka akan membentuk warna pink.

RGB secara numerik mempunya nilai antara 0 (nol) sampai 255 (dua ratus lima puluh lima) yang berarti di ketiga warna tersebut mempunyai 256 tingkatan warna. Jika kamu familiar dengan kombinasi warna merah yaitu merah muda, merah tua, merah maroon, itu baru tiga. Nah, ini tiap warna ada 256 tingkat yang artinya bisa terbentuk sekitar 16 juta kombinasi warna. Dari 3 warna saja bisa membentuk jutaan kombinasi warna.

Contohnya seperti warna di atas, sekilas sebagai orang awam jika ditanya itu warna apa, jelas akan bilang itu warna bitu. Tapi setiap orang mempunyai selera masing-masing. Tapi dengan format di atas yang mana birunya adalah bentukan dari Red tingkat 61, Green tingkat 84, dan Blue tingkat 159 maka terbentuk warna seperti itu. Semakin naik atau turun level warnanya maka akan terbentuk warna lainnya pula. Untuk warna biru yang solid, tentu tingkat RGB-nya adalah 0, 0, 255 alias hanya tingkat warna biru yang ada dan di tingkat maksimal.

Format tersebut memberikan standard dan membuat kita tidak meleset. Khususnya yang berkutat dengan design digital. Ketika memberitahu tim warna biru yang dimaksud, kita bisa memberitahu tingkat RGB-nya saja. Dipastikan di aplikasi apapun dan sistem operasi apapun, dengan format yang sama akan menghasilkan warna yang presisi sesuai ekspektasi.

Warna apa yang muncul ketika ketiga warna mempunyai nilai minimal dan maksimal? Ketika level R, G, dan B di tingkat 0 (nol), maka warna yang terbentuk adalah warna hitam. Sebaliknya ketika warna maksimal di angkat 255, maka warna yang terbentuk adalah warna putih.

ColorZilla

Paling sering kita mendapatkan inspirasi ketika berselancar di internet. Kamu bisa menggunakan browser add-on atau extension bernama ColorZilla untuk mendapatkan level RGB dan format warna lainnya dari website. Tinggal click icon ColorZilla, arahkan kursor ke bagian warna tertentu di website (otomatis copy), lalu paste di aplikasi design-mu. Mudah bukan? Kita lanjutkan untuk

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!